Telah kubaca sebuah syair kehidupan
Dari seorang pujangga yang di hujat.
Kisah tentang seorang gila tanpa keraguan
Menaklukkan pemikir pemikir yang tidak bisa berpikir
Selain mengutip ayat-ayat yang tidak dimaknai
Tanpa esensi, berusaha membantah nyinyiran si gila
Dibakar amarah yang di tertawakan.
Si gila tanpa ampun memutus tali semangat
Para manusia yang terpasangkan gelar kyiai
Lalu hilang tanpa jejak, sirna di telan rasa malu
Tinggallah si gila, menyebarkan kegilaan tanpa hijab
Di mana terkandung makna yang menghidupi.
Kebahagiaan murid dan istri
terpadu menghias hidup si gila.
Disclaimer :
Puisi ini merupakan semacam rangkuman yang saya pahami dari cerita yang tertulis di serat Gatolojo. Maka tokoh Kyiainya pun representasi pemuka agama dalam cerita serat tersebut. Dan semoga saja Kyiai yang tidak bisa berpikir itu hanya ada di serat dan bukan di dunia nyata.
Amien… *sementara membantu doa saja dulu*
Heh…heh…heh….
Podioem 2 yak…???
Btw, serat Gatholotjo berat oentoek diikoeti tanpa pondasi agama njang koewat…..
Soedah batja Serat Tjentini ??? Jugak Dharmo Gandhoel ???
Doeloe ada toko nja njang menjoewal boekoe itoe di deket Mataram Theatre, Ngajogjakarta Hadiningrat.
😆
Iya mas, request Serat Centini dong
belom sempet baca!
😛
Ati2 lho, boss.. Serat Gatolotjo itu menurut kyai Sadrun-nya Emha Ainun Nadjib, merupakan bacaannya orang frustrasi.. 😛
mending bahas kamasutra versi jawa (serat centini) aja..
halah…begitoe masoek blogg penoeh fathwa bid’ah teroes ik mbatja toelisan ini kok rasanja hawanja rada pemboenoehan ja….
antara pingin misoeh-misoeh dan hati jang adem
beli dimana sih serat2 bginian?
jd pengen baca
@atas
kamu beloum cukup umur!!
😛
@deKing
amin, pak… amin.
@mbelgedez
Endak bahaya sih sebenarnya asal berkepala dingin aja. Anggap serat ini sebuah kritikan, beres dan dan berbahaya. 😀
Btw, saya baru baca serat ini, dan serat yang lain belon nemu nih.
@sigid
Belon dapet euy.
@caplang™
makanya baca dunk. 😛
@qzink666
Ah endak juga kok bro, ini hanya bacaan untuk mengisi waktu luang. Yah tapi kalo dah berprasangka sih, bisa jadi bacaan ini menyakitkan hati. 😀
@celotehsaya
Wah, kalo ati saya adem kok. 😛
@’K,
Di gramedia bro. 😀
@caplang™
nggak afa afa bro, biar dia cepet gede. 😆
sayah pengen jadi orang gila aja
😆
dana, apakah ini sebuah sindiran mutlak terhadap fenomena yang sedang terjadi, saat ini? yang beranjak dari ke-aku-an menjadi sebuah pengakuan egosentris mereka-mereka yang ber-bijak-bijak ria, di-atas ke-dungu-an mereka?
keren dan, keren 😉
emang serat itu afa mas dana? ko saia ndak muden? emang serat centini itu kek kamasutra? wah, terus kalo serat gatolotjo ini soal kyai? lha…serat itu ofo tho?
*sepertinya hoek akan berburu serat centini*
ngomong-ngomong serat centini itu apa sih…???
kapan direview…???
halah.. serat centini sama serat gatoloco aja kok gak ngerti..
gayanya aja sok internetan.. ngomongin serat gak ngerti..
ya ini wong ndeso kl baru 2 hari di kota..
ayo pep.. jelasin pep..
*bacanya pake versi tukul..*
Ade gak ngerti arti postingan di atas mas, nanti jelasin private yah.
-Ade-
waaah kyainya siapa nih…
@almascatie
Selamat, anda telah dapat pencerahan dari puisi ini. 😆
@extremusmilitis
Eh, emangnya saat ini ada fonamena begitu ya? Jika ada berarti penulis serat ini bisa melihat masa yang jauh ke depan.
@hoek
serat itu setahuku sebuah karya sastra jawa jaman dulu.
@celotehsaya
Saya juga lagi nyari serat centini, sepertinya isinya dahsyat juga tuh. 😀
@Klikiri
*mendengarkan penjelasan pepi*
@Sayap KU
Biar mengerti sepenuhnya sih harus baca seratnya dulu, soalnya ini hanya rangkuman aja. 😀
@kurtubi
Kyai di serat kok pak, bukan di dunia nyata. 😀
Ga ngerti aku Om….
yg aku ngerti cuma serat pada makanan…. 🙂
Serat apa tu, mas Dana?
Bro, dari dulu pengen ngoleksi itu kumpulan serat-serat jaman begitu, dapatnya darimana?
*ngiler*
Soalnya, bagi aku itu ya masuknya masih sastra juga kan? Lha… nyari tulisannya Hamzah Fanshuri saja udah cukup susah…
sebuah kegilaan, sehebat apapun,dengan menggunakan ke-aku-an (koq jadi ingat blog sapa gituh, kekekekek) takkan memiliki efek apapun dalam ranah qalbu.
tapi *garuk-garuk jempol* menggunakan qalbu atau setidaknya menyertakanna dalam alur logika, tak segampang yang dikatakan para Salik
*pulang…*
@dwihandyn
nggak apa apa. 😀
@Hanna
Serat tulisan mbak. 😀
@alex
Iya emang susah, serat ini juga di terbitkan mungkin karena memang kontroversial. Sehingga diharapkan akan laris manis kayak kacang goreng. Nah serat-serat yang nggak sekontroversial ini sepertinya susah nemunya di gramedia.
Oh iya, saya juga berminat tuh menyelami pemikiran hamzah fansuri, sayang belon nemu nemu nih. 😦
@ordinary
Ke aku an afa ke Aku an nih? 😆
Btw, jempolnya mang kenapa sih? Kok di garuk muluw. 😛
Kyai itu lebih asor dari kyai talkeh enggak?
talkeh = nguntal okeh.
Kyai talkeh = kyai komersil.
::dan, ada serat lainnya ya…,bah yang kufikirna suma ada serat oftikh… 😆
::may, jangan pulang dulu…
“tapi *garuk-garuk jempol* menggunakan qalbu atau setidaknya menyertakanna dalam alur logika, tak segampang yang dikatakan para Salik,
orang gila itu sudah ada dipucuk pohon…, jadi tangannya bisa menari seenaknya, bukan yang sedang manjat…
sekarang udah boleh pulang… 😆
sepertinya tingkat tertinggi dari dunia bathin adalah ‘kegilaan’
dimana sigila tidak perlu banyak mempermasalahkan hal-hal kecil dalam kehidupan,seperti pendapatnya tentang dirinya,manusia,alam dan Tuhan.
sigila hanya menikmati cahaya Tuhan tanpa peduli cahaya itu memantul ataukah sekedar remang-remang
anyway busway waterway,
klo saya masih penasaran sama serat centhini versi komplit
klo punya e-book nya bagi-bagi donk
@Kang Kombor
kira kira mungkin sebangun tuh. 😀
@zal
Banyak sih serat serat betebaran, tafi sayangnya saya ndak punya.
@baliazura
Yah mungkin. Gila bagi orang awam, sebab tindakannya yang tidak di mengerti.
Saya juga lagi nyari surat centininya.
::katanya gibran, jadilah pasangan namun jangan minum dari gelas yang sama, dan jangan makan dari piring yang sama, bukankah cemara dan jati berdiri tegak tanpa menaungi satu dengan yang lainnya…
Itu gibran yang mana zal?
::ini yang aku ceritakan pada tulisan dana pada judul “nabi menangis” tgl 20 sept 2007, sebelum pristiwa itu aku sama sekali belum tahu dengannya, dan setelah itu aku mengenali gambarnya pada buku berjudul “sang nabi” karya kahlil gibran, dan kutilik gambar pada bukunya yg lain tidak ada yg serupa dengan gambar pada buku itu…
@Baliazura & Danalingga
Aku pernah beli versi Translate asli dari bahasa jawa, Serat Centhini. Kalok ndak salah 8 jilid. Masing-masing buku/ jilid setebal kira-kira 1 cm. Sampulnya warna biru. Dulu sayah beli disebuah toko buku tua dekat Mataram Theatre, Jogja.
Coba seputaran tempat itu diobok-obok lagi, barangkali mingsih ada. Maklum, buku agak antik….
Ok, makasih atas infonya mbel. 😀
serat gatoloco itu pa isinya serat gatot ngloco tho????????????????????????????????????????????????????
buku gatolotjo nya bisa di beli dimana yah? yang saya tahu berbahsa jawa. yang berbahasa indonesianya ada ga yah? kalo ada cari kemana yah?
sebelumnya terus terang saya belum pernah membaca buku ASLI dari serat gatoloco.
Menurut saya serat semacam gatoloco, kemudian dharmoghandul sangat dipengaruhi mistisme jawa pra islam. -mungkin ditulis pd masa peralihan kali yee. Karena Isinya kritikan, untuk tidak menyebut sebagai celaan. Yang bagi saya aneh adalah penafsiran penulis terhadap Islam yang cukup jauh dari pemahaman umum, sekalipun dalam dunia tasawuf yang cenderung panteisme. Menurut saya penulis kurang begitu mengerti tentang Islam -paling tidak Islam menurut saya-. sebagai contoh mekah diartikan sebagai ‘mekakah’ yang dlm bahasa jawa artinya ngangkang.
Menurut saya serat tersebut lebih tepat jika dimakanai dalam kerangka berpikir ‘kritik sosial’ saja daripada ajaran yang ada didalam serat itu sendiri. Atau mungkin serat tersebut hanya merapakn perjalanan batin atau intuisi penulis serat saja. mungkin semacam suluk gt,..
maaf, bukan bermaksud menyalahkan. Hanya sebuah sudut pandang lain dari masalah ini. tanks bro! puisinya bagus, cukup mewakili.
hasil bumi melimpah ruah
aku puas mengais sampah
yang enak dan yang nikmat kuberikan untukmu sobat
geli aku tertawa melihat banyaknya orang gila
kesetanan dikejar waktu
jalani hidup bagai ikan mendatangi bubu
andai mereka mau melihat indahnya mawar saat bunga mengembang
atau seekor burung ternyata memiliki banyak kicauan?
embun berkilauan bunga memamerkan kemewahan
aku puas hanya bertelanjang
yang baru dan yang indah kuberikan untukmu sobat
karena aku buang hajat gunung tinggi menjulang
karena aku kencing sungai-sungai mengalir
bangga dengan lantang aku pekikkan
“MERDEKA!!!!”
Anak nakal tuh mungkin emang perlu yah…. buat ngingetin kita. tapi kalo yang bodo jadi ngikutin yang nakal gimana kang? paling nggak meski kita bodo yah… gak ngerusak taman orang lah… jangan-jangan nanti taman yang bersih disangka bagus lagi… karena gak pernah lihat yang bersih. tapi gak tau juga yah…
@ lanang: Gatholoco dan Dharmogandhul memang suluk (mistisisme Jawa-Islam). Isinya penuh perumpamaan. Coba baca ini juga:
http://chafidibnuabdillah.blogspot.com/2008/04/analisis-suluk-gatholoco.html
Serat Dharmogandhul itu juga memuat etika lho, yaitu etika pada orang tua, etika pada guru, dan etika kepada alam sekitar…….
tobat tobaat…ga mau lg dech..udah cukup.
ga enak klo pura2 gila, apalagi gila beneran.
*disuruh jaga, kok malah pura2 gila. udah gila, mana tau jaga etika*
isinya hampir mirip dengan serat centhini (aq dah baca bolakbalik 2 serinya)
kritik terhadap pemuka agama (Islam-Hindu/buda) yang banyak menjual agama (kaya lagunya Dewa….)
emang isinya serat kaya gatolotjo dan lainya banyak yang isinya tentang etika dan filsafat yang dikemas dalam suatu epos ya?? bingung bin sulit juga memahami dan menafsirnya!!!
sorry bro ikut nimbrung nih, sebenarnya kalo kita mo makan mesti yang dilihat duluan makanannya, bukan wadahnya. Tapi biasanya juga, kalo liat makanan seenak apapun tapi kalo ‘wadah’nya kotor, njijiki, nggilani dsb, pati yo ‘gak kolu’ makannya. Nah ibarat kate nih, Islam tuh dah makanannya bersih, menggugah selera dan wadahnya pun bersih. Dah deh, gak usah yg begituan, ntar jadi ‘gila’ beneran lho. Biarlah yang berbau ‘serat’2 tuh jadi lembaran simbah2 dulu, ya kita cukup sekedar tahu aja kali……..
aku belum bisa komentar apa2 coz q belum pernah baca tu buku. kalo yang versi elektronik ada gak ya? mau tu aku dikirimi.
ke sofyanto23s@yahoo.co.id
ibarat makanan lihat wujudnya aja belum, ditanyain rasanya
aneh kan??
Sebuah falsafah hidup yg tidak terhegemoni dogma (indoktrinasi agama). Bagi yg selalu merasakan dahaga spiritual, sebaiknya jangan lewatkan yg satu ini. Benar apa kata resensi Mas Danalingga. Namun membacanya harus disertai hati yg bersih, pikiran yg jernih, jiwa yg bening, batin yg bening. Tanpa bekal itu semua, maka hanya NAR/api/ke-aku-an/iblis atau nafsu angkara murka yg akan membara. Jika demikian, tentu saja kebenaran sejati akan semakin menjauhi anda.
Jika ada waktu kami akan tayangkan tulisan lengkapnya di dunia maya, untuk berbagi kpd para pembaca yg budiman.
salam sejati
sabdalangit’s web
serapan yang bagus… saya pemula yang baru menggemari wejangan2 yang tersirat dalam karya-karya sastra jawa kuno…
kalau bisa di sharing, saya minta bocoran situsnya dong…
terimakasih…
salam,
sebetulnya obrolan(gatoloco)itu antara masalah syariat dan hakekat dan sejatinya masalah itu sampai sekarang masih up to date, karena keinginan sang penulis hanya satu yaitu agar orang islam berkeinginan untuk bermusyahadah(menyaksikan tuhan)bukan hanya mengatakan 2 kalimat syahadat.
adapun buat para ikhwan yang berkeingin bertemu dengan tuhan saya bisa membimbing
Apa bisa ketemu di dunia ini? Apa harus meninggalkan dunia dulu?
ketika Gatolotjo bersenandung, disekitar menjadi riuh tak redam. itu kenyataan yang berada disekitar. syariat dan hakikat tidak hanya menjadi wacana, tapi bagian perilaku yang dilalui untuk mengetahui kehidupan….
untuk semuanya saya hanya mau bertanya sedikit saja
apakah bagi saudara2 ku yang sudah sholat dan beribadah yg lainnya sudah cukup ?
anda sembahyang menyembah Allah, apakah anda sudah paham tentang Allah ?
ALLAH itu hanya sebuah nama dari pada Tuhan, kan ada 99 nama tuhan yg salah satunya ALLAH. kalau begitu berarti kita hanya menyembah nama dong ? kalau begitu berarti kita sirik dong nama kok disembah, hehehehe
oleh karena itu mari kita telaah benar2 jangan kita hanya sekedar ikut2an kata orang, kata ustad2 dll nya , karena mereka pun hanya sekedar bisa menyuruh kita menyembah ALLAh yang mereka sendiri juga tidak paham akan ALLAH, coba saudara2 ku bertanya kepada para ustad tentang Allah pas mereka akan berkata tidak boleh bertanya seperti itu berdosa atau apaun alasannya, bukan saya meremehkan para ustad tsb tdk semuanya ustad yg tdk tau, byk jg yg tau.adahal kita selalu mengucapkan kata Innalillahi wainnaillahirojiun, yg artinya dari Allah dan kembali kepada Allah, berarti kita berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah, apa anda sudah kenal dengan Allah, kalau anda tidak kenal bagaimana anda akan kembali nantinya,padahal disaat sakratul maut bukan main setan akan selalu silih berganti mengoda kita, trus yg mana yg akan kita ikuti, salah2 kita akan mengikuti setan , kenapa ? karena kita tidak mengenal Allah.
trus anda yang selalu melakukan sholat, apakah anda mengetahui kenapa Allah itu menyuruh kita sholat subuh 2 rakaat, mahgrib 3 rakaat serta isha, asyar dan zuhur masing masing 4 rakat kenapa, kenapa subuh 2 rakat kenapa tidak 3 atau 4 rakat, kenapa begitu, Allah membuat ketentuan pasti ada maksud dan alasannya, apakah anda sudah mengetahuinya, kalau belum berarti anda selama ini sholat hanya ikut2tan kata orang, kalai membaca alquraan jangan hanya sekedar bisa membaca, baca juga apa yg tersurat dan tersirat.
jika didunia kita buta akan Allah apalagi di akhirat akan lebih buta lagi, berarti kita selama ini hanya bisa ngomong kosong tok.
coba kita pahami dgn hati dingin apa benar yg saya tulis ini, kita kan selama ini hanya bisa mengatakan kalau orang mati itu telah berpulang kerahmatullah, yg jadi pertanyaan saya ini apakah kita benar2 sudah kenal dengan ALLAH itu.
sementara sekian dulu ya, maaf kalau tidak berkenan
wassalam
Saloy
0817288767
Setujuuuu….
Salam waa rohmah…………….
Nuwon sewu kang, apakah njnengan sudah kenal Allah, kalau sudah tlg ajarin aku tuk mengenal-NYA, agar nanti bila aku kembali tidak bingung nyari-2 si DIA………
Hhehehehe……………
Monggo nyruputs………………
Saya yg bodoh & tak tahu apa-2 tentang ilmu agama sangat mengagumi kepiawaian si gatholoco. Hanya orang-2 yg telah menyaksikan keberadaan-NYA lah & telah mencapai tingkatan HAQUL YAQIN yg berani mengungkap semua kebenaran Sejati.
Salam waa rohmah……………